
Pembelian mobil Toyota Innova Zenix di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat berapa tahun lalu, sampai saat ini masih menjadi misteri dan penuh tanda tanya publik.
Kenapa tidak ? mobil mewah yang dibeli dengan menggunakan dana BLUD Rumah Sakit tersebut sampai saat ini keberadaan unitnya belum ada kepastian dan kejelasan. Dipakai untuk apa dan buat siapa atau adakah dugaan permainan indah dibalik pembelian barang mewah tersebut.
Menurut desas-desus dan penelusuran awak media didapatkan informasi bahwa mobil tersebut sudah pindah aset dari RSUD Lubuk Basung ke bagian lain di Pemerintahan Kabupaten Agam, namun pengalihan aset dari kepemilikan diduga belum ada penjelasan resmi dari Pemerintah setempat.
Hal ini patut menjadi sorotan oleh publik karena dibeli dengan dana BLUD Rumah Sakit dan kemudian dipakai oleh instansi yang bukan penghasil BLUD.
” Ini jelas merugikan RSUD karena masih banyak yang harus dibeli lagi untuk kebutuhan pelayanan di Rumah Sakit yang selalu dalam pembenahan tersebut,” ungkap narasumber istimewa yang minta dirahasiakan identitasnya beberapa hari lalu.
Kepada awak media narasumber yang dapat dipercayai dan berpengalaman itu menjelaskan, kalau pembelian mobil dengan tipe tersebut tidak sesuai dengan peruntukan jabatan Direktur RSUD Lubuk Basung yang setara dengan Eselon III. Sementara mobil tersebut seharusnya dipakai untuk jabatan Eselon II.
Disini muncul kecurigaan publik ” Jangan-jangan ada permainan disini “ yang diduga sengaja dilakukan untuk pembelian mobil mewah menggunakan uang BLUD RSUD Lubuk Basung, dan lantas pindah aset ke instansi lain di Pemerintah Kabupaten Agam.
” Sebuah dugaan akal-akalan licik dari seorang pemegang kewenangan yang menggunakan dana BLUD yang tidak sesuai dengan juklak juknisnya. Bukankah dalam proses perencanaan dan pembeliannya dalam waktu yang cukup panjang tidak diketahui oleh tim TAPD Kabupaten Agam,” ujarnya lagi.
Dikatakan lebih lanjut, pihaknya mencurigai ada dugaan permainan busuk antara pihak RSUD Lubuk Basung dengan Pejabat tinggi di Pemerintahan Kabupaten Agam.
” Kita menduga disini ada muslihat jahat yang terkondisikan dalam pembelian mobil Innova Zenix ini. Sebab mana mungkin sebelum pembelian mobil tersebut tidak mengetahui apa yang seharusnya dilakukan,” ucapnya.
” Tidak mungkin juga kalau PA/KPA/PPK dalam pembelian mobil ini tidak megetahui aturan juklak juknisnya, atau memang mungkin adanya dugaan unsur kesengajaan dan ada skenario dalam pembelian mobil tersebut,” ulasnya menambahkan.
Sementara, Ketika Awak media mencoba mengkonfirmasikan kepada Direktur RSUD Lubuk Basung dr. Riko Krisman tentang hal ini berapa hari yang lalu. Dia menyebut kalau di saat pembelian mobil Toyota Innova Zenix itu masih baru menjabat sebagai Direktur RSUD Lubuk Basung.
Diakuinya bahwa dalam hal demikian kurang begitu memahami dan untuk kegiatan pembelian mobil itu disebutnya anggota atau KPA/PPK yang ada di RSUD membelinya.
” Jujur saya tidak begitu memahami tentang hal itu dan bahkan saya tidak bagitu ikut campur dalam urusan baik proyek Fisik dan non Fisik di RSUD Lubuk Basung, karena sudah ada pejabat yang membidanginya di Rumah Sakit,” terang Riko.
Dia mengatakan dengan kegiatan pembelian mobil Direktur ini. Disampaikannya, kalau pihaknya sudah pernah dipanggil oleh Kejaksaan Tinggi, dan di Kejaksaan Negeri Agam.
” Benar saya Pernah dipanggil Aparat Penegak Hukum dalam pembelian mobil ini, semuanya sudah dijelaskan. Jadi dengan begitu mobil yang semula untuk jabatan saya di RSUD, kini sudah dipindahkan ke Pemerintahan Kabupaten Agam,” jelasnya.
Sebelumnya, Beberapa bulan yang lalu pun, beberapa Pers dan LSM sudah mempertanyakan pada pihak yang membidangi kegiatan terkait dugaan kesalahan pembelian mobil Dinas Direktur RSUD Lubuk Basung tersebut.
Bahkan, Pernah Jawaban simple dari Pejabat yang menjabat sebagai KTU RSUD Lubuk Basung waktu itu bahwa mobil tersebut sudah dikembalikan ke Pemda Agam.
(Tim Red)