
Payakumbuh, Kabar Fenomenal ■
Aliansi Peduli Luak 50 (APL) gelar Forum Group Discussion (FGD), dengan menghadirkan Tokoh Nasional Dt. Itam Anton Permana Dt. Hitam, Budayawan Yulfian Azrial dan Akademisi Sevindrajuta, Bertempat di Cafe Petto, Jalan Soekarno-Hatta, Payakumbuh Barat , Kota Payakumbuh Sabtu (17/8/24) siang.
Kegiatan dialog yang di motori Gusnedi selaku Ketua Umum, kemudian dipercaya sebagai Ketua harian Kota Payakumbuh, Roni Yefrizon dan dipercayai sebagai Ketua harian Kabupaten Limapuluhkota, Syafri Ario, Membahas sejumlah persoalan Nasional sampai ke daerah dengan tema “Menampung Aspirasi, Membangun Peradaban Luak 50”.
Dalam sambutannya Ketua Umum APL, Gusnedi, ungkap bahwa APL berdiri sebagai wadah untuk menampung semua aspirasi masyarakat, terlepas dari kepentingan politik atau golongan tertentu.
“APL ini kami dirikan pada 9 Agustus 2024 dan sudah berbadan hukum. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan ide dan gagasan dari masyarakat dan mengawal hingga terealisasi demi kemajuan peradaban Luak Limopuluah”, jelasnya.
Caguik sapaan akrabnya, juga mengemukakan gagasan tentang perlunya bandara di Luak Limopuluah, yang menurutnya sangat strategis untuk mendukung perkembangan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Sementara itu, budayawan Yulfian Azrial menekankan bahwa Luak Limopuluah memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat.
“Potensi kita sudah lengkap, tinggal bagaimana kita mengembangkannya. Aliansi ini bisa menjadi tempat untuk kembali menjadikan Luak Limopuluah sebagai pionir di republik ini,” paparnya.
Sebagai Akademisi yang juga ahli di bidang pendidikan dan pertanian, Sevindra Juta, menyoroti pentingnya birokrat daerah memiliki mentalitas yang kuat dalam mengeksekusi ide-ide yang muncul. Ia berharap pemerintah daerah lebih berani dalam merealisasikan gagasan-gagasan brilian yang datang dari masyarakat.
Semangat peserta FGD semakin terasa, tokoh penting dalam forum itu, Anton Permana menyampaikan sejumlah isu nasional hingga daerah dan mengedukasi masyarakat terkait otonomi daerah yang sudah bergeser dari cita-cita awalnya.

Alumni Lemhanas RI itu juga menyoroti persoalan daerah, mulai dari rencana pembangunan tol hingga pertumbuhan UMKM di Luak 50. Kemudian ia menekankan pentingnya ada bandara di Luak 50 yang sudah pernah ia urus sebelumnya.
“Aliansi ini siap menjadi aliansi pemerintah yang konstruktif dan membahas isu-isu strategis untuk pembangunan di Luak 50″, ungkap Anton Permana yang juga Dewan Penasehat di APL tersebut.
Diskusi ini terasa semakin hidup, dengan adanya sesi tanya jawab, dengan saling menyampaikan pandangan dan banyak ide. Seperti Tokoh asal Guguak VII Koto Talago, Drh. Syarial, berbicara dengan semangat mengenai potensi coklat dan peternakan di Lima Puluh Kota.
Acara yang di iringi semangat Hari Kemerdekaan RI tersebut diharapkan menjadi tanda awal dari perjalanan APL sebagai sebuah platform yang dapat menjadi oasis bagi ide-ide segar dan Konstruktif untuk pembangunan Luak Limopuluah. (DD)